- Bupati Solok Jon Firman Pandu Dan Anggota DPR RI Andre Rosiade Resmikan BTS Telkomsel di Nagari Pasilihan dan Nagari Katialo
- Dorong Program Integrated Farming, Wakil Bupati Solok Tinjau Perkebunan Kopi Ulu Rimbo Paninggahan
- Bupati Solok serahkah Proposal ke Anggota DPR RI untuk Pelaksanaan IJD di Kabupaten Solok
- Rakor Adminduk : Disdukcapil Launching Inovasi JELAJAH 1302
- Pemkab Solok Hadiri Rapat Monev Pembagian Bendera Merah Putih untuk Peringatan HUT RI ke-80 secara Daring
- Rapat Pengendalian Danau Singkarak, Pemkab Solok Dorong Penyelamatan Ekosistem Dan Ikan Bilih
- Pemkab Solok Bersama Baznas Salurkan Bantuan Sembako dalam Rangka HUT RI ke-80
- Pemkab Solok Juara. Sejarah Terukir, Piala Bergilir Diboyong ke Bumi Markisah
- Bupati Solok Lepas Mahasiswa ke Timur Tengah dan Serahkan Reward Umroh ASN Terbaik
- Pelantikan DPD KNPI Kabupaten Solok Periode 2025–2028, Dorong Akselerasi Gerakan Pemuda
Bupati Solok Menjadi Pembicara pada Seminar Kawasan Ekonomi Khusus Agrowisata
.jpg)
Bupati Solok H. Gusmal SE, MM menjadi Pembicara pada Seminar Kawasan Ekonomi Khusus Agrowisata
Arosuka-Kominfo. Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM menjadi pembicara pada Seminar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Agrowisata di Hotel Mercure Padang, Kamis (11/10). Seminar ini diselenggarakan oleh Komite Ekonomi dan Industri Nasional Republik Indonesia, yang bertemakan “Penjajakan Awal Pembentukan KEK Agrowisata Alahan Panjang Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat”. Seminar ini turut dihadiri oleh Anggota DPD RI H. Nofi Chandra dan juga Prof. Helmi dari Universitas Andalas.
Baca Lainnya :
- Dinas Kesehatan Laksanakan Penyuluhan Keamanan Pangan Bagi Industri Rumah Tangga di Kabupaten Solok0
- Bupati Hadiri Seminar Sehari Majelis Guru dan Pimpinan Madrasah Muhammadiyah di Saniang Baka0
- Bupati Solok Hadiri Haul Masyarakat Jorong Talaok Nagari Sariak Alahan Tigo 0
- Bupati Solok Serahkan Bantuan Traktor Bagi Kelompok Tani Kopi Hiliran Gumanti0
- Wakil Bupati Solok Serahkan Bantuan Untuk Korban Gempa Bumi di Kabupaten Solok0
Nofi Chandra selaku Anggota DPD RI menyampaikan bahwa Kabupaten Solok memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan kawasan ekonomi khusus agrowisata. Seperti yang diketahui Alahan Panjang pada dua tahun yang lalu, telah ditetapkan sebagai daerah sentra bawang merah untuk pulau sumatera oleh Menteri Pertanian. Adapun lahan penanaman bawang merah tersebut berkembang dari 2000 Ha menjadi 7000 Ha. Hal tersebut bisa menjadi dasar agar Alahan Panjang dicanangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Sejalan dengan Nofi Chandra, Bupati Solok juga memaparkan potensi daerah Alahan Panjang sangat produktif untuk dicanangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Agrowisata. Lebih lanjut Bupati Solok mengusulkan agar pemberian nama Kawasan Ekonomi Khusus Agrowisata Alahan Panjang, diganti menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Lembah Gumanti. Bupati mengharapkan penerapan KEK Agrowisata bisa secepatnya dilakukan di Kabupaten Solok, dan akan memberikan perlakuan khusus untuk daerah KEK tersebut.
pemaparan materi oleh Bupati Solok dihadapan peserta seminar
“Untuk pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus di daerah Kabupaten Solok, kebijakan tanpa pembebasan lahan, sangat sesuai dengan tipikal daerah, agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi langsung. Seperti yang diketahui tujuan dari KEK ini sudah sangat selaras dengan pilar pembangunan Kabupaten Solok. Dan juga bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan dan merata pada setiap sektor.” Demikian ungkap Bupati dalam penyampaian materinya.
Prof. Helmi selaku pengamat dari Universitas Andalas menyampaikan agar pemerintah bisa memberikan dukungan kepada petani melalui asuransi, layaknya asuransi pada sapi dan padi, untuk mengurangi resiko petani bawang merah. Berdasarkan penelitan yang dilakukan, BEP Rp.10.500, sedangkan kondisi pasar hari ini, harga jual pasca panen bawang merah adalah sebesar Rp. 6.500. Helmi menambahkan agar kedepannya untuk bisa secara bersama-sama merumuskan cara mensiasati fluktuasi pasar yang sangat tajam.
Roni P. Sasmita dari Komite Ekonomi dan Industri Nasional menyampaikan regenerasi petani menjadi sangat penting, karena profesi petani merupakan profesi yang bergengsi. Selain itu pembenahan infrastruktur pertanian perlu dilakukan, untuk memudahkan petani saat panen dan pendistribusian kebutuhan pertanian untuk menekan cost pertanian. Pertanian bisa menjadi sebuah wahana pariwisata berbasis pengalaman bagi wisatawan. Diakhir pemamparannya, Roni mengharapkan agar pembentukan badan pengelola KEK dilaksanakan secara profesional seperti BUMN atau BUMD. (admin)
