- Rapat Persiapan Tindaklanjut Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kabupaten Solok
- Sosialisasi Organisasi Kemasyarakatan di Lingkup Pemda Kabupaten Solok
- Sosialisasi Organisasi Kemasyarakatan di Lingkup Pemda Kabupaten Solok
- Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Tentang Mal Pelayanan Publik Kabupaten Solok
- Pelepasan Calon Jemaah Haji Kabupaten Solok Tahun 1445 H/2024 M di Rumah Dinas Bupati Solok
- Bupati Solok Epyardi Asda Hadiri Halal Bihalal DPW Sulit Air Sepakat Jakarta, Jabar, dan Banten
- Pelantikan dan Pengambilan Sumpah 222 Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kabupaten Solok
- Bupati Solok Resmikan Masjid Munirah Abdullah Ash Shamsi di Jorong Sawah Ampang, Nagari Muaro Paneh
- Bupati Solok Lantik Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) untuk Pilkada Serentak 2024
- Bupati Solok Epyardi Asda dan Anggota DPR RI Athari Gauti Ardi Jadi Narasumber Seminar Kewirausahaan
Bupati Solok Terima Kunjungan Menteri Pertanian RI
Arosuka-(Kominfo). Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan kunjungan kerja ke kawasan sentra pengembangan bawang merah di Nagari Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada Rabu (14/6/2023).
Baca Lainnya :
- Tim Penggerak PKK Kabupaten Solok menggelar Jambore Kader PKK Berprestasi Tingkat Kabupaten Solok Tahun 2023.0
- Rapat Persiapan Menerima Kunjungan Ketua Dekranasda Pusat di Kabupaten Solok. 0
- Bupati Solok Hadiri Acara Ulang Tahun ke 27 dan Perpisahan Siswa SMPN 5 X Koto Singkarak Nagari Koto Sani0
- Verifikasi Lapangan Hybrid, Pemkab Solok Berkomitmen Menjadi KLA tahun 20230
- Bupati Solok Hadiri Pekan Nasional Pertanian \"Asean Dialogue Partner\'s Exchange Farmers Visit0
Kedatangan Mentri RI Pertanian tersebut disambut langusng oleh Bupati Solok Epyardi Asda di Bandara Internasional Minangkabau. Selain mengunjungi kawasan sentra pengembangan bawang merah, Mentan SYL juga mengunjungi Kawasan Wisata Bukit Cambai. Di kawasan tersebut, Bupati Solok memperlihatkan hamparan lahan pertanian hortikultura yang ada di daerah itu.
Bupati Solok memaparkan luas Lahan di Kabupaten Solok Kurang Lebih sebesar 374.000 ha, dengan hutan lindung sebesar 145.000 ha sedangkan lahan yang dapat digarap oleh masyarakat sebesar 74.000 ha yang terdiri dari 39.000 ha sawah dan 28.000 ha pertanian holtikultura serta selebihnya masih banyak lahan yang belum digarap.
Kemudian juga memiliki dua Daerah dengan iklim berbeda yakni di bagian utara kmemiliki iklim yang panas cocok sebagai perkebunan Durian dan Manggis, saat ini Ekspor manggis kita di Kabupaten Solok telah sampai ke beberapa negara Asia seperti Jepang dan Cina. Di bagian selatan memiliki iklim yang dingin dan berada di dataran tinggi sehingga cocok untuk tanaman holtikultura seperti bawang merah, cabe dan kentang .
“ Insyaallah kita yakin dengan adanya bantuan dari Kementerian Pertanian maka Kabupaten Solok dapat menjadi penunjang dari kebutuhan Pangan di Indonesia, karena di Kabupaten Solok kami memiliki Beras yang berkualitas dan Hasil sayuran yang melimpah. Untuk itu di Kabupaten Solok kita masih membutuhkan bantuan dan bimbingan dari menteri pertanian dalam membina dan mengarahkan kami serta membantu kita mengembangkan teknologi informasi di sektor pertanian. “ Ujar Epyardi Asda
Sementara itu Mentan Syahrul Yasin Limpo kagum dengan langkah agresif Bupati Solok yang telah mendorong petani untuk optimalisasi lahan dan langkah yang begitu cepat dalam dua tahun bisa mengimbangi petani di daerah Jawa. Dalam kegiatan tersebut Mentan SYL gembira dan menyambut baik tanam dan panen raya bawang merah di Kabupaten Solok ini sebagai perwujudan keberhasilan petani. Saya kagum dengan langkah agresif Bupati Solok yang telah mendorong petani untuk optimalisasi lahan dan langkah yang begitu cepat dalam dua tahun bisa mengimbangi petani di Daerah Jawa.
Ia menegaskan panen ini memberikan harapan besar bagi ketersediaan dan kecukupan bawang merah Indonesia yang pada saat-saat hari besar terjadi kelangkaan. Selain itu juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membangun dan memperkuat sentra baru di luar Pulau Jawa yang diharapkan dapat segera berproduksi memenuhi kebutuhan nasional.
Kami berharap hadirnya konsep integrated farming, yakni macam-macam jenis pertanian yang didorong dalam satu kawasan konsepsi yang tertata. Ini sangat dibutuh tidak hanya Sumatera Barat, tapi untuk negara menghadapi climate change, El Nino tak usah ragu, air tak pernah surut, tegasnya.
Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa untuk menghasilkan pengembangan bawang merah yang baik, perlu didukung dengan ketersediaan benih dalam jumlah yang cukup, waktu yang tepat dan mutu yang baik. Maka dari itu, penangkar dan produsen benih harus mempersiapkan kebutuhan benihnya. Upaya perlindungan tanaman melalui gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan secara ramah lingkungan menjadi peran penting dari awal penanaman untuk meningkatkan produktivitas dan upaya usaha tani yang aman konsumsi dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto menambahkan pendampingan budidaya bawang merah telah dilakukan pada lahan seluas 12.000 hektar di Desa Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Luas tanam bawang merah Solok bertambah pesat dari semula 5.000 hektar di tahun 2016 kini mencapai 12.000 hektar.
Prihasto menuturkan lahan bawang merah di Solok memiliki keunggulan dibanding daerah lain. Karakteristik lahan rata-rata berupa lahan miring dan berlereng, dimana tanahnya subur, air cukup tersedia dan intensitas panas mataharinya juga cukup sehingga cocok untuk pertumbuhan bawang merah sehingga mampu berproduksi sepanjang tahun.
“Saat ini Solok telah memiliki varietas yang telah terdaftar di Kementerian Pertanian bernama Solok Sumbar Sakato, terbukti adaptif dan memiliki produktivitas yang relatif tinggi. Setiap bulan, sekitar 1.000 hektar rutin panen bawang merah di Solok ini” ucapnya.
Tampak hadir dalam kunjungan kerja tersebut Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo beserta rombongan, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, Bupati Kabupaten Solok, Epyardi Asda, Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, Asisten II Kabupaten Solok, Deni Prihatni, Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumatera Barat, Febrina Tri Susila Putri, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Kennedy Hamzah, Kepala OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Solok, serta seluruh tokoh masyarakat, niniak mamak, alim ulama, kelompok tani se-Kecamatan Lembah Gumanti