- Musrenbang Kecamatan Junjung Sirih 2025: Fokus pada Pembangunan Prioritas
- Rapat Koordinasi Digelar, Sekda Medison : Seluruh Jajaran OPD Sampai Ke Tingkat Nagari Loyal dan Dukung Penuh Visi Misi Kepala Daerah
- Bupati Dan Wakil Bupati Solok Kembali ke Solok Usai Retret Kepala Daerah di Malang
- Bupati dan Wakil Bupati Beserta Jajaran Pemda Kabupaten Solok Awali Bulan Ramadhan dengan Buka Puasa Bersama Masyarakat
- Dilanda Banjir, Respon Cepat Kab Solok Kirim Bantuan
- Call To Service Season 1: KIA Tertib, NISN Valid, Pemkab Solok Libatkan Guru SD dan TK
- Musda XIV KNPI Kabupaten Solok: Momentum Pemuda Mewujudkan Perubahan
- Pasca Dilantik, Wabup Solok Candra Pimpin Apel Gabungan Perdana Di Lingkungan Pemkab Solok
- RAPAT KOORDINASI PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK
- Gubernur Sumbar Bersama Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Silaturahmi dengan Perantau S3
Bupati Ambil Keputusan Cepat dan tepat untuk mengatasi masalah Blank spot di Kabupaten Solok.

Arosuka-(Kominfo). Bupati solok Capt.H.Epyardi Asda, Dt. Sutan Majo Lelo,M.Mar dan rombongan melakukan rapat koordinasi dan peninjauan lapangan titik-titik blank spot dengan Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika Marsma TNI Dr. Penny Radjendra, S.T.,M.Sc. serta Kepala Bidang Telekomunikasi pada Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika di Kabupaten Solok di ruang kerja Bupati Solok. Selasa 8/11/2022.
Baca Lainnya :
- Kunjungan Kepala BNPT RI ke Kabupaten Solok0
- Kunjungan Kerja sekaligus Temu Ramah Bupati Solok Bersama Masyarakat Nagari Tanjuang Bingkuang. 0
- Bupati Solok Epyardi Asda Silaturrahmi Dengan Ketua KAN se Kabupaten Solok. 0
- Tingkatkan Pemahaman dan Pelaksanaan disiplin Pegawai Pemkab Solok Gelar Sosialisasi Tentang Kode Etik ASN.0
- Sambangi Kemenko Polhukam, Bupati Epyardi Asda Jemput Bola Atasi Persoalan Blank Spot Di Kabupaten Solok0
Tampak
hadir mendampingi Bupati Solok, Kadis Kominfo Kab. solok Teta Midra, S.STP.,
M.Si, Perwakilan Provider, PT. Telkom Indonesia, PT. Telkomsel, PT. Indosat
Ooredoo Hutchison, PT. XL Axiata, PT. Smartfren Telcom.
Dalam
hal itu Bupati solok Epyradi Asda merasa sangat senang atas kehadiran Asisten
Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika beserta rombongan, karena
untuk permasalahan akses internet sudah menjadi kebutuhan.
Bupati
mengatakan bahwa sebenarnya ini adalah momentum yang bagus, dikarenakan
perubahan anggaran masih belum ketok palu, oleh karena itu untuk pembangunan
BTS di daerah blank spot bisa di masukan ke perubahan anggaran.
Dalam
dialog yang juga di hadiri oleh perwakilan provider, dan operator tersebut,
memberikan ide berupa penawaran kepada pemerintah daerah, bahwa untuk membangun
sebuah tower membutuhkan waktu yang lama. Ini di karenakan pembangunan di
dasarkan oleh orientasi bisnis, perwakilan telkomsel mengatakan bahwa
sebenarnya pembangunan tower tiap tahunnya tidak pernah berhenti, hanya saja
skala prioritasnya yang sudah berbeda.
Contoh
untuk hal tersebut adalah untuk daerah yang penduduknya berada di perbukitan,
dan terpisah jauh dari satu Nagari ke satu Nagari lainnya. Hal ini membuat
operator mempertimbangkan dari segi bisnis, apakah dengan membangun tower di
daerah tersebut memiliki untung yang tinggi atau tidak. Maka dengan itu, dengan
semua titik potensi bisnis di daerah yang akan di bangun tower, pihak operator
akan me-rangking daerah blank spot yang kemungkinan memiliki potensi bisnis
yang bagus, daerah itulah yang akan di prioritsakan.
Tidak
hanya itu, untuk pengabulan permohonan pembangunan tower tersebut juga butuh
waktu yang lama dan juga biaya yang tidak sedikit, serta faktor kontur daerah
yang berbukit-bukit serta jumlah populasi jiwa di suatu daerah. Ia menyarankan kepada Pemerintah Daerah Kab. Solok
agar dapat bekerjasama dengan pihak-pihak yang berpengalaman dalam membangun
tower. Artinya andi selaku perwakilan telkomsel mengatakan bahwa akan lebih
baik jika pemda lah yang menyediakan tower, dikelola oleh Pemda yang
bekerjasama dengan BUMNAG untuk pemeliharaannya. Dengan begitu, tower yang di
bangun bisa di sewakan kepada operator, dan operator siap untuk menyediakan
perangkat yang di butuhkan (BTS), hal ini bisa berdampak pada lebih cepatnya
perwujudan akses internet ke daerah blank spot tersebut.
Mendengar
alternative yang di berikan operator, Bupati Solok merasa senang karena ada
jalan keluar untuk permasalahan blank spot itu. Ia mengatakan ini bisa menjadi
solusi bagi masyarakat yang sebenarnya punya banyak potensi untuk mengekspose
UMKM, kesenian, produk hasil tani dan kebun seperti buah-buahan, sayur dan
sebagainya. Dengan adanya akses internet, masyarakat bisa mengunduh bahan
belajar untuk peningkatan SDM itu sendiri. Dan Bupati juga berharap nantinya
Kabupaten Solok bisa maju, dan menjadi daerah yang canggih yang bisa mengakses
internet dan terhubung dengan internet.
Di
akhir sesi dialog yang hangat dan panjang tersebut, Bupati telah mengambil
keputusan untuk membangun tower di 10 titik blank spot yang ada di Kab. Solok. Untuk daerah yang akan dibangun Bupati
meminta dinas kominfo bekerjasama dengan operator untuk survey lokasi. “Saya meminta Dinas Kominfo bergerak cepat,
agar nantinya tower yang akan dibangun tersebut, bisa di masukan ke dalam
rancangan perubahan anggaran yang masih belum ketok palu” Ujar Bupati
Untuk
memperjelas situasi dan kondisi daerah yang menjadi titik blank spot seperti
yang telah di bicarakan, Bupati mengajak Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi
dan Informatika beserta provider dan operator turun langsung survei ke
lapangan. daerah yang di kunjungi adalah Kec. IX Koto Sungai Lasi, tepatnya di
Nagari Bukit Bais.
Dalam kesempatan itu, bupati yang tidak bisa turut ikut serta mendampingi Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika, dalam hal ini di wakili oleh staf ahli Mulyadi Marcos, S.E.,M.M untuk melihat daerah yang menjadi titik blank spot. (Admin)
