Monitoring dan Evaluasi Penanganan Covid-19 di Kecamatan Junjung Sirih

Baca Lainnya :

• Pj. Bupati Solok Lakukan Monitoring Covid-19 ke Kantor Camat IX Koto Sei Lasi0
• Tim Safari Ramadhan Pemerintah Propinsi Sumbar Sambangi Kabupaten Solok0
• RAPAT PARIPURNA DPRD KAB SOLOK DALAM RANGKA PERINGATAN HARI JADI KABUPATEN SOLOK KE – 1089
• Penjabat Bupati Solok Heri Nofiardi Awali Tugas Laksanakan Diskusi Politik Sambut Bulan Suci Ramadha0
• Pemkab Solok Raih Penghargaan TP2DD Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumbar0

            (Arosuka)-Kominfo. Dalam rangka monitoring dan evaluasi penanganan Covid-19, Pj. Bupati Solok Heri Nofiardi, SE, MM pada kesempatan kali ini mengunjungi Kecamatan Junjung Sirih, Senin (20/04). Turut mendampingi Camat Junjung Sirih Herman, SH, S.Sos, Sekretaris Camat Junjung Sirih Sukiman Agus, S.Pd, MM, Kabag Humas Syofiar Syam, S.Sos, M.Si, serta seluruh asn Kecamatan Junjung Sirih.

Dalam laporannya Herman menjelaskan bahwa, di Kecamatan Junjung Sirih selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap melaksanakan pelayanan. Jika ditemukan masyarakat yang ingin melakukan kunjungan tetapi tidak mematuhi protocol kesehatan, maka tidak akan dilayani. Diakhir laporannya, Herman menyebutkan bahwa saat ini jumlah pegawai di kantor camat adalah sebanyak 14 orang, dan 4 orang diantaranya adalah THL.           

Dikesempatan yang sama, Heri menghimbau kepada semua pegawai di kecamatan Junjung Sirih untuk selalu bersemangat dalam memberikan palayanan kepada masyarakat, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Heri juga mengapresiasi Kecamatan Junjung Sirih, karena telah menerapkan protokol kesehatan dalam proses pelayanan masyarakat. Heri menilai bahwa daerah yang rentan penyebaran covid-19 adalah yang berada di pinggir jalan, perlintasan yang sering disinggahi orang dari luar daerah seperti Kubung, Gunung Talang dan Sungai Lasi. “Kita harus selalu waspada, dan saat ini kita juga sudah mengeluarkan edaran terkait Ramadhan dalam rangka pencegahan covid 19 ini, seperti pemakaian masker, hand sanitizer, pemberian ceramah maksimal 15 menit, serta pembatasan kerumunan maksimal 50%”, jelas Heri diakhir sambutannya.