Bupati Solok dan Ketua TP-PKK Kab. Solok Jadi Duta Orang Tua Hebat dalam Gebyar BKB 1000 HPK

By Pemerintah Daerah Kabupaten Solok 12 Des 2023, 20:22:43 WIB Kegiatan
Bupati Solok dan Ketua TP-PKK Kab. Solok Jadi Duta Orang Tua Hebat dalam Gebyar BKB 1000 HPK

Arosuka- (Kominfo). Bupati Solok, Capt. H. Epyradi Asda, M.Mar Dt Sutan Majo Lelo, bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Ny. Hj. Emiko Epyardi Asda, SP, diangkat sebagai Duta Orang Tua Hebat dalam acara Gebyar BKB untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang digelar di Auditorium BKKBN.


Baca Lainnya :

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Menko Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, dan Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), serta sejumlah kepala daerah di Indonesia.

Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, secara resmi membuka Gebyar BKB 1000 HPK dengan memberikan apresiasi terhadap inisiatif BKKBN dalam memberikan informasi dan edukasi mengenai 1.000 hari pertama kehidupan, khususnya dalam Program Bina Keluarga Balita (BKB).

Dalam sambutannya, Muhadjir mengungkapkan keprihatinan terhadap angka stunting di Indonesia yang mencapai 21,6 persen tahun lalu. Ia mendorong adanya kerja sama antara semua pihak untuk mencapai target penurunan angka stunting menjadi di bawah 14 persen pada tahun 2024.

"Mudah-mudahan tahun ini angka stunting turun di angka 18 persen sehingga tahun depan menyisakan sekitar 3,5 persen. Jika itu tercapai, maka target 14 persen akan terpenuhi," ungkap Muhadjir.

BKKBN menjalankan Gebyar BKB 1000 HPK untuk mensosialisasikan inovasi Bina Keluarga Balita dan memberikan apresiasi kepada pengelola serta pelaksana BKB untuk 1000 HPK. Selain itu, mereka juga mendorong para wisudawan Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat) untuk menjadi agen sosial yang menyebarkan informasi terkait pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak, terutama selama 1000 HPK di wilayah masing-masing.

Bupati Solok, Capt. H. Epyradi Asda, M.Mar Dt Sutan Majo Lelo, dalam pidatonya, menyampaikan bahwa faktor utama penyebab stunting adalah rendahnya ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, pencegahan stunting tidak dapat hanya melalui satu sektor, melainkan harus melibatkan semua instansi atau OPD yang ada di Pemerintahan Daerah.

"Kami di Pemerintahan Daerah secara bersama-sama bertekad dengan membentuk tim dengan nama Solok Super Team," tegas Epyardi. Ia menekankan bahwa tingginya angka stunting bukan hanya karena faktor ekonomi, tetapi juga kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan yang perlu ditingkatkan.

Dalam upayanya mengatasi stunting, Bupati Solok menggunakan metode Anggaran Berbasis Kebutuhan Rakyat. Bersama seluruh OPD, mereka aktif berinteraksi dengan masyarakat di tingkat Desa maupun Kecamatan untuk mendengarkan aspirasi dan usulan masyarakat. Melalui usulan tersebut, Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan dan pembangunan yang tepat sasaran, dengan harapan akan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Pada Gebyar BKB untuk 1000 HPK, Pemerintah Kabupaten Solok menerima penghargaan Juara 2 dalam Pelaksanaan Praktik Baik Audit Kasus Stunting (Petik Aksi) III dan IV Tahun 2023. Ini menunjukkan komitmen dan keberhasilan Solok dalam menangani masalah stunting di wilayahnya.

Acara ditutup dengan kesenian sastra berupa puisi berjudul "Cinta Kasih di 1000 HPK" karya Lusi Bidasari, yang dibacakan oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Ny. Hj. Emiko Epyardi Asda, SP, bersama Ananda Faeyza Marzaqah. Juga, ditampilkan kesenian tari Piriang Badarai oleh Sanggar Lubuak Limpapeh Kabupaten Solok.

Kegiatan berlanjut dengan talkshow "Praktik Baik Pengelolaan BKB," di mana berbagai praktik baik dalam mengelola Bina Keluarga Balita dibahas untuk memberikan inspirasi dan solusi bagi daerah-daerah lain di Indonesia. (Admin)

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment