- Pemkab Solok Laksanakan Upacara Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025
- Pemkab Solok dan MUI Gelar Rapat Bahas Peran Masjid Hadapi Penyakit Masyarakat
- Bupati Solok Hadiri Pengambilan Sumpah dan Penyerahan SK Pengangkatan PPPK Tahap II Formasi Tahun 2024
- Disdukcapil Kabupaten Solok Tingkatkan Pelayanan Publik Hingga ke Nagari
- Bupati Solok Hadiri Panen Raya Bawang Merah di Rimbo Tinggi Alahan Panjang
- Peletakan Batu Pertama Pembangunan Laboratorium IPA dan Komputer MTs Nurul Ilmi Salimpat
- Bupati Jon Firman Pandu Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemkab Solok
- Bupati Solok Hadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III di Sukarami
- Bupati Solok Hadiri Pembukaan Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar MPR RI Tingkat Provinsi Sumatera Barat
- Cuaca Ekstrem, Sekda Solok Instruksikan Camat Siaga Penuh
Upaya Bupati Solok Wujudkan Sekolah Rakyat Permanen untuk Putus Rantai Kemiskinan

Jakarta (Diskominfo) Bupati Solok Jon Firman Pandu, melakukan koordinasi ke Kementerian Sosial Republik Indonesia. Pertemuan yang digelar di Ruang Rapat Kemensos RI ini dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono pada Senin (22/09/2025). Turut hadir Bupati Bone Bolango Ismet Mile, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Arry Yuswandi, serta jajaran dari Kementerian Pertanian RI.
Dalam arahannya, Wamensos RI menyampaikan pesan khusus dari Presiden Republik Indonesia terkait percepatan pengentasan kemiskinan di tanah air.
Menurutnya, Presiden menaruh perhatian besar pada akses pendidikan bagi masyarakat miskin. “Perintah Presiden, Sekolah Rakyat harus diprioritaskan untuk saudara-saudara kita yang miskin,” tegas Agus Jabo.
Ia menambahkan, melalui program Sekolah Rakyat, pemerintah berharap mampu memutus rantai kemiskinan antargenerasi. “Presiden ingin dengan sekolah rakyat maka transmisi kemiskinan dapat diputus,” sambungnya.
Lebih jauh, Presiden juga menekankan pentingnya memuliakan kaum miskin dan memastikan seluruh anak Indonesia memperoleh kesempatan yang sama untuk belajar. “Presiden ingin memuliakan saudara-saudara kita yang miskin, dan beliau ingin seluruh anak Indonesia bisa sekolah serta mewujudkan cita-citanya,” jelasnya lagi.
Tak hanya itu, target besar juga telah ditetapkan. “Perintah Pak Presiden, pada tahun 2026 kemiskinan ekstrem harus 0 %,” ujar Agus Jabo.
Dalam paparannya, Wamensos turut menguraikan fakta lapangan yang memperkuat urgensi program tersebut. Hampir 74,51% masyarakat miskin di Indonesia hanya berpendidikan SD ke bawah, sementara 76 % keluarga miskin mengaku anaknya terpaksa putus sekolah karena faktor ekonomi. Bahkan, sekitar 64,46 % anak dari orang tua miskin berpotensi tetap berada dalam lingkaran kemiskinan di masa depan.
Melihat peta kemiskinan ini, Presiden RI menilai program Sekolah Rakyat menjadi langkah strategis dalam memutus mata rantai kemiskinan, sekaligus membuka jalan bagi generasi muda untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Sebelumnya Kabupaten Solok sendiri merupakan salah satu daerah yang terpilih sebagai tempat pembangunan Sekolah Rakyat rintisan.
Ke depan, sekolah rakyat permanen juga akan dibangun di Kabupaten Solok. Bupati Jon Firman Pandu mengarahkan agar pembangunan tersebut dipusatkan di Kawasan Arosuka, sebagai bagian dari upaya memperkuat akses pendidikan dan layanan dasar masyarakat.
“Harapan kita ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Solok maupun daerah tetangga," Ungkap Bupati Solok.
Koordinasi yang diikuti Bupati Solok ini berlangsung dalam suasana dialog interaktif, dengan pembahasan mendalam mengenai strategi pelaksanaan program prioritas di daerah.
