Danau Singkarak
Wisata Alam Kabupaten Solok

By administrator 20 Apr 2017, 14:25:09 WIB Pariwisata
Danau Singkarak

Keterangan Gambar : Pemandangan Danau Singkarak Dari Puncak Gobah Aripan


Danau Singkarak terletak di Propinsi Sumatra Barat, yang terentang dalam dua wilayah adminstrasi  yakni  Kabupaten  Solok  dan  Kabupaten  Tanah  Datar. Posisi  geografisnya  adalah     antara  0o31’46”  dan  0o42’20”  LS  (Lintang Selatan),  antara  100o26’15”  dan 100o35’55”  BT  (Bujur  Timur).  Ketinggian  muka  airnya (altitude) adalah 364 m di atas permukaan laut, dengan luas area 130 km2.

Panjang maksimumnya 23 km, sedangkan lebar maksimumnya 7 km. Kedalaman maksimumnya 269 m dengan kedalaman rerata 203 m. Keliling danau sekitar 50 km, dan volume danau 26,4 km3. Waktu tinggal (retention time) berkisar 57 tahun. Sungai yang keluar dari danau (outflow) hanya satu yakni Sungai/ Batang Ombilin.

Danau  Singkarak  terbentuk  akibat  proses  tektonik  dari  sesar-sesar  yang  ada  di sekitarnya. Danau ini merupakan bagian dari amblesan (graben) memanjang Singkarak-Solok yang merupakan salah satu segmen Sesar Besar Sumatra. Cekungan besar yang memanjang itu kemudian terbendung material letusan gunung api muda Merapi, Singgalang, dan Tandike di sisi barat laut. Di sisi tenggara terbendung oleh endapan material letusan Gunung Talang.

Baca Lainnya :

Danau Singkarak bertambah lebar seiring pergeseran dua sesar yang mengapit danau. Danau Singkarak diapit dua sesar pisah tarik (pull apart fault) yang merupakan bagian dari segmen Sianok dan segmen Sumani yang terpisah sejauh 7,5 km. Setiap kali terjadi gempa, terjadi pergeseran sesar yang bervariasi mengikuti kekuatan gempa. Total pergeseran Singkarak diperkirakan 23 km hingga terbentuk danau seperti yang ada sekarang ini. Evolusi luas Danau Singkarak itu berawal dari pergeseran 3 km, kemudian berkembang menjadi 8 km, 13 km, dan sekarang ini sekitar 23 km. Danau ini terus tumbuh, menandai pergeseran yang terus terjadi.

Ciri fisik Danau Singkarak

Posisi Geografi

0o31’46” – 0o42’30” LS

100o26’15” – 100o35’55” BT

Ketinggian (altitude) (m)

364

Luas area (km2)

130,1

Panjang maksimum (km)

23

Lebar maksimum (km)

7

Kedalaman maksimm (m)

269

Kedalaman rerata (m)

203

Keliling (km)

50

Volume (km3)

26,4

Luas daerah tangkapan air (km2)

1.076

Waktu tinggal (retention time) (tahun)

57

Sungai keluar (outflowing river)

1

Beberapa sungai besar dan kecil bermuara ke Danau Singkarak antara lain, Sungai Sumpur, Sungai Baing, Sungai Paninggahan, Sungai Saningbakar, Sungai Muaro Pingai dan Sungai Sumani. Pintu keluar (outlet) dari Danau Singkarak mengalir ke arah timur melalui sungai Batang Ombilin yang kemudian menyatu dengan Sungai Indragiri di Propinsi Riau dan akhirnya bermuara di Selat Malaka. Sejak tahun 1998 air dari Danau Singkarak dialirkan pula melalui terowongan bawah tanah ke PLTA (Pembangkit   Listrik Tenaga Air) Singkarak di Asam Pulau.

Dari aspek keanekaragman hayati, tercatat ada 19 spesies ikan yang hidup  di  danau  ini.  Dari 19 spesies itu, tiga spesies diantaranya memiliki kepadatan tinggi yakni ikan bilih (Mystacoleucus padangensis), asang (Osteochilus brachmoides) dan rinuak (Psilopsis sp.). Spesies ikan lainnya yang hidup di Danau Singkarak adalah, turiak (Cyclocheilichthys dezwaani), Lelan (Osteochilus vittatus), Sasau/Barau (Hampala  macrolepidota)  dan Gariang/Tor (Tor tambroides).

Ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) merupakan ikan endemik yang hanya terdapat di danau-danau Sumatra Barat, yakni di Danau Maninjau dan Singkarak. Ikan bilih normalnya berukuran kecil, panjang maksimalnya hanya  sekitar  10  cm  dengan  sisik berwarna perak berkilauan. Ikan ini sangat terkenal sebagai bahan kuliner lokal yang banyak  penggemarnya.

Salah satu peran penting Danau Singkarak adalah karena airnya sebagai pasokan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Air dari danau ini disalurkan lewat terowongan bawah tanah yang dibangun mulai tahun  1992  sepanjang  19 kilometer ke PLTA Singkarak di Desa Asam Pulau, Lubuk Alung Pariaman. PLTA Singkarak ini beroperasi   penuh   sejak   tahun 1998    dengan    kapasitas    yang cukup besar yakni 175 MW.

Dengan dibangunnya terowongan ini   (terowongan   bawah   tanah yang  terpanjang  di  Indonesia)  maka  saluran  keluar  (outlet)  Danau Singkarak  tidak  hanya melalui Sungai Ombilin tetapi juga  lewat saluran terowongan ke PLTA Singkarak. PLTA ini menggunakan air Danau Singkarak sebanyak 10-12 m3/detik.

Danau Singkarak berjarak +90 KM dari Bandara International Minangkabau dan +35 KM dari Ibukota kabupaten Solok Arosuka, Danau Singkarak menyajikan pemandangan alam yang indah dengan latar belakang Pegunungan Bukit Barisan. Oleh karna itu Danau Singkarak sudah sejak lama menjadi objek tujuan wisata, tidak saja bagi wisatawan nusantara tetapi juga bagi wisatawan mancacenagara. Beragam jenis kegiatan wisata telah berkembang di kawasan ini. Selain wisata alam untuk menikmati suguhan keindahan alam, juga berkembang wisata air misalnya berenang di danau yang tenang dan jernih, bersampan atau berperahu motor keliling danau, atau memancing.

Wisata kuliner juga salah satu pilihan, terutama terkait dengan berbagai sajian berbasis Ikan  Bilih  (Mystacoleucus  padangensis),  ikan  endemik  di  danau  ini,  yang sangat  digemari banyak orang. Selain itu Danau Singkarak menjadi bagian dari Tour de Singkarak, sebuah event balap sepeda tingkat intrenasioal yang diselenggarakan tiap tahun, sejak tahun 2009. Tour de Singkarak tak hanya sekadar lomba balap sepeda di jalan raya, namun juga pengenalan budaya dan  keindahan  alam  Sumatera  Barat.  Sepanjang  rute  yang  harus  ditempuh, peserta  akan disuguhi pemandangan keberagaman budaya Minang dan juga keindahan alam Sumatera Barat. (sy/kominfo - sumber)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment